Berikut Cara Sahabat Nabi Menghadapi Istri Cerewet yang Patut Suami Contoh

Loading...
Kewajiban suami dan istri tentu berbeda, jika suami hanya memiliki waktu yang sebentar dirumah berbeda dengan istri yang hampri semua waktunya berada didalam rumah.

Bagi suami, rumah adalah tempat pulang dari penatnya dunia kerja diluar, karena ada keluarga tercinta yang bisa menyembuhkan rasa lelah seketika.

Akan tetapi ketika suami pulang kerumah bukan ketnanangan, bukan kenyamanan yang ia dapat melainkan sering diceramahi oleh istrinya.

Yang suami dapatkan adalah suara keras yang masuk kedalam gendang telinga sehingga membuat para suami tambah pusing dan hanya menambah masalah.

Padahal yang istri ceritakan hanya masalah kebutuhan pokok yang semakin naik, tentang tetangga yang suka membuang sampah sembarangan atau hal-hal yang tidak penting lainnya. Sehingga hal tersebut memicu pertengakran.

The Journal of Neuroscience membuat sebuah penelitian yang mengatakan bahwa, ketika wanita berbicara ia menggunakan 20 ribu kata dalam sehari dibanding dengan laki-laki yang hanya menggunakan 7 ribu kata dalam sehari.

Sehingga wanita lebih banyak berbicara dari pada pria. Namun fakta tersebut tidak membuat suami memaklumi kondisi istrinya. Lantas apa yang harus dilakukan oleh suami jika memiliki istri yang cerewet?

Umar bin Khattab dianugerahi Allah SWT dengan ketegasannya serta hati yang sangat lembut yang dimiliki beliau.

Kisah rumah tanggannya bisa digambarkan betapai tinggi budi pekerti sang khalifah dalam menghormati istri.

Syahdan, ada seorang laki-laki yang mendatangi Umar bin Khattab, yang mana laki-laki tersebut ingin mengadukan istrinya sebab karena marah-marah kepadanya.

Sehingga laki-laki tersebut jengkel dan ingin mengadukan kelakuan istrinya kepada Amirul Mukminin.

Setiap mendatangi rumah Amirul Mukinin, ia tidak pernah bertemu dengannya. Umar bin Khattab selalu pergi terlebih dahulu sebelum ia datang.

Hingga suatu ketika ia datang lagi namun sesampainya dirumah justru ia tidak mengetuk pintu melainkan hanya berdiri didepan pintunya.

Laki-laki itu pun terdiam, sebab secara tidak sengaja ia mendengar sang Khalifah sedang dimarahi oleh istrinya.

Istrinya terdengar membesar-besarkan masalah dan nada suaranya meninggi. Amirul Mukminin hanya diam menghadapi kemarahan istrinya.

Lelaki itu berkata dalam hatinya, “Jika seorang Amirul Mukminin saja seperti itu, bagaimana denganku?”

Kemudian ia ingin pergi dan membalikkan badannya, namun Umar bin Khattab keluar rumah dan melihat tamunya hendak pergi. Ia pun bertanya, “Apa keperluanmu?”

Laki-laki itu pun berbalik lagi dan berkata, “Wahai, Amirul Mukminin, aku datang untuk mengadukan perangai buruk istriku dan sikapnya kepadaku. Tapi, aku mendengar hal yang sama pada istrimu,”

Lalu Umar bin Khattab tersenyum. Ia pun berkata kepada laki-laki tersebut kenapa sebagai Umar yang sangat keras justru begitu sabar menghadapi istrinya.

“Wahai, saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya karena itu memang kewajibanku.”

Jangankan menghardik istrinya, jusrtu Umar bin Khattab malah menceritakan betapa besar jasa istrinya,

“Bagaimana aku bisa marah kepada istriku karena dialah yang mencuci bajuku, dialah yang memasak roti dan makananku, ia juga yang mengasuh anak-anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya,” jawabnya.

Umar bin Khattab kemudian menasehati laki-laki itu agar selalu sabar menghadapi istrinya sebab istrinyalah yang membuat hatinya tentram.

“Karena istriku, aku merasa tenteram (untuk tidak berbuat dosa). Maka, aku harus mampu menahan diri terhadap perangainya.”

“Wahai, Amirul Mukminin, istriku juga demikian,” kata lelaki itu.

Amirul Mukminin pun menjawab, “Maka, hendaknya engkau mampu menahan diri karena yakinlah hal tersebut hanya sebentar saja,”

Demikianlah sikap yang harus dimiliki suami ketika memiliki istri yang cerewet yaitu harus bersabar.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Sumber : islampost

Loading...
Back To Top