Loading...
Bagi warga ibukota dan sekitarnya yang sudah sering bepergian ke Bandung tentu sudah tidak asing lagi dengan jalan tol Cipularang yang melintas di sepanjang Cikampek, Purwakarta, dan Padalarang. Selain mempercepat waktu tempuh, jalan tol ini juga disertai dengan berbagai mitos. Hal ini tidaklah mengherankan lantaran sering terjadi kecelakaan khususnya di KM 97.
Anda tentu masih ingat kejadian yang menimpa Saipul Jamil dan mendiang istrinya, Virginia Anggraeni beberapa tahun silam. Kala itu mobil yang dikendarai Saipul mengalami kecelakaan dan istrinya yang duduk di belakang pengemudi meninggal seketika. Kejadian itu bukanlah yang pertama kali. Sebelum dan sesudahnya banyak kecelakaan di sekitar KM 97.
Berdasarkan mitos yang beredar di masyarakat, kecelakaan yang terjadi di sekitar lokasi tersebut ada campur tangan makhluk gaib. Konon, penunggu Gunung Hejo marah karena pembuat jalan tol ingkar janji dengan warga sekitar. Dulunya masyarakat dijanjikan pembuatan musala dan pembukaan akses jalan ke Gunung Hejo di sekitar jalan tol namun tidak dilakukan.
Selain itu, pengemudi yang melintas di sekitar tempat tersebut sering melihat penampakan makhluk gaib yang membuatnya kaget sehingga terjadi kecelakaan. Lokasi yang sering terjadi kecelakaan juga disebut sebagai tempat perlintasan makhluk halus dari kerajaan gaib. Hal inilah yang membuat masyarakat sekitar yakin bila kecelakaan yang sering terjadi merupakan ulah mahluk gaib.
Sebelum ada jalan tol, Gunung Hejo memang merupakan tempat yang dianggap angker. Di sana ada penunggu gaib petilasan yaitu Syekh Magelung Sakti yang berperawakan tinggi besar, berbaju putih, memakai sorban, dan berjenggot. Petilasan sendiri dianggap sebagai tempat keramat dan sering dikunjungi untuk melakukan ritual khusus atau ziarah karena dipercaya sebagai tempat persinggahan Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.
Akan tetapi, ada penjelasan lain mengenai penyebab kecelakaan yang berkaitan dengan kondisi geografis jalan tol. Merangkum berbagai sumber, Sabtu (25/8/2018), sepanjang KM 92-104 memang berpotensi terjadinya kecelakaan. Sebab pada KM 92-93 dari arah Jakarta ada dua tikungan tajam dengan sudut sekira 80°. Tikungan itu berada setelah jalan menurun dengan kecuraman sekira 20°.
Selanjutnya sepanjang KM 95 jalannya lurus sehingga bisa menimbulkan kantuk bagi pengemudi. Sedangkan di KM 96-97 merupakan titik rawan karena kontur jalan yang menurun dengan kecuraman sekira 20° dan kemudian ada tikungan tajam dengan sudut sekira 80°.
Lalu pada KM 101-103 lagi-lagi jalannya lurus namun lebih rawan karena bisa menyebabkan kendaraan kehilangan keseimbangan. Penyebabnya sambungan jembatan yang lebih rendah disbanding jalan utama sehingga memicu genangan air. Terakhir di KM 104 lagi-lagi ada tikungan tajam dengan sudut sekira kemiringan sudut sekira 80°.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Sumber:lifestyle.okezone.com
Loading...
Tag :
informasi